Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syarat-Syarat Perdebatan yang Ilmiah

Perdebatan yang ilmiah atau biasa dikenal dengan istilah munazharah memiliki beberapa syarat.

Syaikh Muhaddits Sulaiman bin Nashir al-‘Ulwan fakallahu asrah menjelaskan dalam Liqa al-Maftuh at-Tasi‘ tentang syarat-syarat munazharah sebagai berikut.

المناظرات لها شروط:
الشرط الأول: أن يقوم بها عالم.
الشرط الثاني: أن يكون موصوفًا بسعة الحفظ والإحاطة بما يناظِر عنه.
الشرط الثالث: أن يكون سريع الاستحضار.
الشرط الرابع: أن يكون قوي القلب لا يهاب خصمه. الشرط الخامس: ألا تكون علانية إلا في محيط العلماء وأهل العلم؛ دون العامة الذين قد تقع الشبه في قلوبهم.

“Munazharah (perdebatan ilmiah) memiliki beberapa syarat:
1. Yang melakukan adalah orang yang alim (berilmu);
2. Yang melakukan memiliki banyak hafalan dan menguasai materi yang diperdebatkan;
3. Yang melakukan mampu menghadirkan argumen dengan cepat;
4. Yang melakukan memiliki hati yang kuat yang tidak takut terhadap lawan debatnya;
5. Perdebatan tidak dilakukan dengan terang-terangan, kecuali di hadapan para ulama dan ahli ilmu, bukan di hadapan orang-orang awam yang bisa jadi akan terjangkit dengan syubhat di dalam hatinya.”

Sumber: https://t.me/alalwan15/885

Penerjemah: Ahmad Abu Khansa

Posting Komentar untuk "Syarat-Syarat Perdebatan yang Ilmiah"